Selasa, 09 April 2013

Wisata Budaya

Upacara Adat Labuh Saji 

 

 

Upacara adat labuh saji adalah upacara perayaan yang berkembang di Pelabuhan Ratu, sukabumi, jawa barat, dan ini adalah wujud nyata yang menjunjung tinggi para leluhur mereka.Dan salah satunya adalah labuh saji yang dilaksanakan oleh masyarakat nelayan, acara ini adalah sebagai ungkapan rasa syukur kepada sang pencipta alam semesta ini.

Upacara adat labuh saji sudah  turun temurun dan masih terjaga sampai sekarang, rasa persatuan dan kesatuan masyarakat Pelabuhan Ratu masih di pegaang erat demi mempertahankan budaya leluhurnya dan salah satunya adalah dengan melaksanakan labuh saji ini setiap tanggal 6 april.

Mitos yang berkembang menyatakan Nyi Putri Mayangsagara merupakan keturunan putri Raden Kumbang Bagus Setra dan Ratu Puun Purnamasari yang berkuasa di Kerajaan Dadap Malang (sekarang termasuk wilayah Desa Loji, Kecamatan Simpenan, Kabupaten Sukabumi). Bagus Setra adalah keturunan Kerajaan Pakuan (Bogor) yang meninggalkan kerajaan dan memilih berdiam di Dadap Malang karena konflik internal.

Didalam acara syukuran hari nelayan, ada sepasang ayah dan putrinya yang digambarkan sebagai Mayangsagara dan Bagus Setra diarak dari Pendapa Kabupaten Sukabumi ke dermaga Pelabuhan Ratu. Mayangsagara dan Bagus Setra yang naik delman menjadi pusat perhatian ribuan pengunjung dalam setiap kali perayaan syukuran nelayan.


Kampung Adat Kasepuhan Ciptagelar


Kasepuhan Ciptagelar merupakan sebuah kampung adat yang masih memegang teguh tradisi dan dan budaya yang dipimpin oleh seorang Pemimpin Adat yaitu Abah Ugi Sugriwa Rakasiwi. Penduduk Kasepuhan Ciptagelar yang terdiri dari 4.632 KK atau 23.704 jiwa mayoritas bermatapencarian sebagai petani dengan hasil bumi utama adalah padi. Kasepuhan Ciptagelar berjarak sekitar 14 km dari Desa Sirnaresmi, atau 27 km dari Kecamatan Cisolok dan 103 km dari pusat Kota Sukabumi.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar